Kamis, 25 Juni 2009

PERBANDINGAN OPERATING SYSTEM WINDOWS DENGAN LINUX

Windows

Windows XP adalah sebuah versi sistem operasiWindows yang diluncurkan oleh Microsoft Corporation pada tanggal 25 Oktober2001 di Amerika Serikat.

Nama XP sendiri, menurut Microsoft merupakan singkatan dari kata Experience, yang artinya Windows XP membawa pengalaman baru dalam dunia komputasi, atau setidaknya begitulah yang diharapkan oleh Microsoft.

Windows XP sendiri berbasis pada Windows NT dan termasuk pada keluarga NT. Yang termasuk dalam keluarga NT adalah Windows 2000 Server dan Windows Server 2003, Windows2000&2003. Keluarga NT, terutama yang server, memiliki kemampuan yang baik untuk menjadi sebuah server.

Fitur dan Peningkatan

Windows XP diketahui sebagai sebuah sistem operasi yang memiliki kestabilan yang telah ditingkatkan dari pendahulunya, dan juga memiliki efisiensi yang lebih baik daripada Windows 98, Windows ME, dan Windows 2000 Professional. Hal ini dikarenakan Windows XP menerapkan sebuah teknik manajemen software yang dapat menghindari apa yang disebut dengan “neraka DLL” atau “DLL HELL”. Selain itu, tampilan Windows XP pun dirombak, hingga menjadi lebih mudah untuk digunakan.

Berikut ini adalah fitur dari Windows XP Professional :

Dukungan terhadap sistem domain Active Directory

Active Directory adalah sistem domain yang digunakan di dalam Windows Server 2000 dan Windows Server 2003. Dengan menggunakan Active Directory, sistem-sistem Microsoft Windows dapat diatur dari satu tempat saja yaitu dari sistem yang menjalankan Active Directory itu sendiri. Fitur ini sangat berguna jika diaplikasikan dalam perusahaan yang cukup besar, karena akan menyederhanakan semua proses autentikasi.

Memiliki pengaturan kontrol akses yang lebih canggih dibandingkan dengan sistem operasi sebelumnya

Sebagai sistem operasi yang ditujukan untuk pengguna korporasi, tentunya Windows XP telah dilengkapi dengan fitur pengaturan kontrol akses. Fitur tersebut digunakan untuk membatasi akses terhadap siapa saja yang tidak memiliki hak akses terhadap sebuah objek tertentu. Meskipun hal ini bukanlah teknologi baru, karena telah diimplementasikan dalam sistem operasi berbasis UNIX, implementasi fitur ini dalam Windows XP telah diterapkan secara lebih canggih dibandingkan dengan UNIX, mengingat sistem operasi UNIX membatasi akses dengan menggunakan atribut file permission. Sistem operasi sebelumnya, seperti Windows 9x, tidak dilengkapi dengan fitur ini, sehingga setiap orang akan memiliki hak untuk mengakses setiap berkas tanpa kesulitan.

Mendukung sistem berkas terenkripsi (EFS)

Windows XP memiliki sistem enkripsi EFS. Sistim ini merupakan sistim untuk memproteksi data penting sehingga tidak dapat dibuka user lain apalagi komputer lain, kecuali dengan membuka dengan kode. Sistim ini cukup handal meskipun tak sehandal sistem pihak ketiga. File yang terenkripsi akan berubah warnanya menjadi hijau.

LINUX

Linux adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe Unix. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas dan sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya pada umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapapun.

Linux telah lama dikenal untuk penggunaannya di server, dan didukung oleh perusahaan-perusahaan komputer ternama seperti Dell, Hewlett-Packard, IBM, Novell, Oracle Corporation, Red Hat, dan Sun Microsystems. Linux digunakan sebagai sistem operasi di berbagai macam jenis perangkat keras komputer, termasuk komputer desktop, superkomputer, dan sistem benam seperti pembaca buku elektronik, sistem permainan video, telepon genggam dan router. Para pengamat teknologi informatika beranggapan kesuksesan Linux dikarenakan Linux tidak bergantung kepada vendor (vendor independence), biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang tinggi dibandingkan versi UNIX tak bebas, serta faktor keamanan dan kestabilannya yang tinggi dibandingkan dengan sistem operasi lainnya seperti Microsoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan model pengembangan perangkat lunak sumber terbuka (opensource software).

Sistem operasi Linux yang dikenal dengan istilah distribusi Linux (Linux distribution) atau distro Linux umumnya sudah termasuk perangkat-perangkat lunak pendukung seperti server web, bahasa pemrograman, basisdata, tampilan desktop (desktop environment) (seperti GNOME dan KDE), dan paket aplikasi perkantoran (office suite) seperti OpenOffice.org, KOffice, Abiword, dan Gnumeric.

Pengembangan

Perbedaan utama antara Linux dan sistem operasi populer lainnya terletak pada kernel Linux dan komponen-komponennya yang bebas dan terbuka. Linux bukan satu-satunya sistem operasi dalam kategori tersebut, walaupun demikian Linux adalah contoh terbaik dan terbanyak digunakan. Beberapa lisensi perangkat lunak bebas dan sumber terbuka berdasarkan prinsip-prinsip copyleft, sebuah konsep yang menganut prinsip: karya yang dihasilkan dari bagian copyleft harus juga merupakan copyleft. Lisensi perangkat lunak bebas yang paling umum, GNU GPL, adalah sebuah bentuk copyleft, dan digunakan oleh kernel Linux dan komponen-komponen dari proyek GNU.

Sistem Linux berkaitan erat dengan standar-standar POSIX, SUS, ISO dan ANSI. Akan tetapi, baru distribusi Linux-FT saja yang mendapatkan sertifikasi POSIX.1.[20]

Proyek-proyek perangkat lunak bebas, walaupun dikembangkan dalam bentuk kolaborasi, sering dirilis secara terpisah. Akan tetapi, dikarenakan lisensi-lisensi perangkat lunak bebas secara eksplisit mengijinkan distribusi ulang, terdapat proyek-proyek yang bertujuan untuk mengumpulkan perangkat lunak-perangkat lunak tersebut dan menjadikannya tersedia dalam waktu bersamaan dalam suatu bentuk yang dinamakan distribusi Linux.

Sebuah distribusi Linux, yang umum disebut dengan “distro”, adalah sebuah proyek yang bertujuan untuk mengatur sebuah kumpulan perangkat lunak berbasis Linux dan memfasilitasi instalasi dari sebuah sistem operasi Linux. Distribusi-distribusi Linux ditangani oleh individu, tim, organisasi sukarelawan dan entitas komersial. Distribusi Linux memiliki perangkat lunak sistem dan aplikasi dalam bentuk paket-paket dan perangkat lunak yang spesifik dirancang untuk instalasi dan konfigurasi sistem. Perangkat lunak tersebut juga bertanggung jawab dalam pemutakhiran paket. Sebuah Distribusi Linux bertanggung jawab atas konfigurasi bawaan, sistem keamanan dan integrasi secara umum dari paket-paket perangkat lunak sistem Linux.

Pemrograman Linux

Kebanyakan distribusi Linux mendukung banyak bahasa pemrograman. Koleksi peralatan untuk membangun aplikasi dan program-program sistem operasi yang umum terdapat di dalam GNU toolchain, yang terdiri atas GNU Compiler Collection (GCC) dan GNU build system. GCC menyediakan kompilator untuk Ada, C, C++, Java, dan Fortran. Kernel Linux sendiri ditulis untuk dapat dikompilasi oleh GCC. Kompilator tak bebas (proprietary) untuk Linux antara lain adalah Intel C++ Compiler dan IBM XL C/C++ Compiler.

Kebanyakan distribusi juga memiliki dukungan untuk Perl, Ruby, Python dan bahasa pemrograman dinamisC# dengan proyek Mono yang disponsori oleh Novell, dan Scheme. Sejumlah Java Virtual MachineHotSpot), dan J2SE RE IBM, serta proyek-proyek sumber terbuka lainnya seperti Kaffe. Dua kerangka kerja utama untuk pengembangan aplikasi grafis di Linux adalah GNOME dan KDE. Proyek-proyek ini berbasiskan GTK+ dan Qt. Keduanya mendukung beragam bahasa pemrograman. Untuk Integrated development environment terdapat Anjuta, Code::Blocks, Eclipse, KDevelop, Lazarus, MonoDevelop, NetBeans, dan Omnis Studio, sedangkan penyunting teks yang telah lama tersedia adalah Vim dan Emacs. dan peralatan pengembang jalan di Linux termasuk Sun Microsystems JVM ( lainnya. Contoh bahasa pemrograman yang tidak umum tetapi tetap mendapat dukungan di Linux antara lain adalah

Aplikasi Sistem Operasi Linux

Pengguna Linux, yang pada umumnya memasang dan melakukan sendiri konfigurasi terhadap sistem, lebih cenderung mengerti teknologi dibanding pengguna Microsoft Windows atau Mac OS. Mereka sering disebut hacker atau geek. Namun stereotipe ini semakin berkurang dengan peningkatan sifat ramah-pengguna Linux dan makin luasnya pengguna distribusi. Linux telah membuat pencapaian yang cukup baik dalam pasaran komputer server dan komputer tujuan khusus, seperti mesin render gambar dan server web. Linux juga mulai populer dalam pasaran komputer desktop.

Linux merupakan asas kepada kombinasi program-server LAMP, kependekan dari Linux, Apache, MySQL, Perl/PHP/Python. LAMP telah mencapai popularitas yang luas di kalangan pengembang Web.

Linux juga sering digunakan sebagai sistem operasi embeded. Biaya pengadaan Linux yang murah memungkinkan penggunaannya dalam peralatan seperti simputer, yaitu komputer berbiaya rendah yang ditujukan pada penduduk berpendapatan rendah di Negara-negara berkembang.

Dengan lingkungan desktop seperti KDE dan GNOME, Linux menawarkan antarmuka pengguna yang lebih menyerupai Apple Macintosh atau Microsoft Windows daripada antarmuka baris teks seperti Unix. Oleh karena itu, lebih banyak program grafik dapat ditemui pada Linux yang menawarkan berbagai fungsi yang ada pada utilitas komersil.

Sumber : PCLinux.web.id

Ada banyak persamaan dan ada pula banyak perbedaan antara Linux dan Windows. Mari kita lihat beberapa perbedaan yang ada di Linux dan Windows.

User Interface
Di Windows, Anda tidak banyak memiliki pilihan user interface. Sebagai misal, di Windows 95/98 Anda hanya mengenal user interface bawaan Windows 95/98. Anda sedikit lebih beruntung jika menggunakan Windows XP, karena Anda bisa berpindah dari interface milik Windows XP ke Windows 98 yang lebih ringan.

Di Linux, Anda bisa menemukan banyak macam user interface. Dan biasanya pilihan user interface ini dapat Anda sesuaikan dengan spesifikasi komputer atau lingkungan kerja Anda. Sebagai misal, pada komputer yang lambat Anda bisa menggunakan user interface yang ringan, seperti XFCE atau Fluxbox.

Atau jika Anda menyukai gaya Mac, Anda bisa memilih desktop model GNOME atau menggunakan utility Docker. Dan jika Anda terbiasa di Windows dan memiliki komputer yang cukup cepat, Anda bisa memilih desktop KDE.

Dengan KDE, Anda masih bisa memilih untuk menggunakan gaya Windows XP ataupun Windows Vista. Pilihan dan variasinya sangat banyak di Linux, Anda bisa mengatur sesuai dengan favorit Anda.

Sekuriti dan Virus
Salah satu masalah utama di Windows yang paling sering Anda temukan adalah virus dan spyware. Dari tahun ke tahun permasalahan ini bukan semakin mengecil tetapi malah semakin membesar. Ini semua terjadi karena banyak lubang keamanan di Windows yang bisa dieksploitasi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

Linux diturunkan dari sistem operasi Unix yang memiliki tingkat sekuriti lebih kuat. Itu sebabnya tidak ada banyak virus di Linux dan kalaupun ada tidak bisa berkembang biak dengan pesat dan biasanya tidak mampu membawa kerusakan yang besar.

Sekalipun tidak sepenting di Windows, Anda tetap bisa menemukan program-program anti virus di Linux, seperti ClamAV dan F-Prot. PCLinux telah menyediakan anti virus ClamAV yang bisa ditemukan pada menu Start > Applications > FileTools > KlamAV.

Spyware
Spyware adalah suatu masalah yang cukup umum di dunia Windows. Biasanya program spyware mengamati, mengumpulkan dan mengirimkan data Anda ke suatu server. Untuk hal yang lebih positif, program ini biasanya dipergunakan untuk keperluan marketing.
Sayangnya, ada juga yang berniat buruk yaitu dengan mencuri identitas, kartu kredit, dan tindakan negatif lainnya.

Tidak banyak program spyware yang menginfeksi Linux mengingat cara kerja Linux yang lebih susah untuk ditembus. PCLinux telah menyediakan pre-instal Firewall untuk melindungi sistem Anda dan bisa diaktifkan melalui PCLinux Control Panel.

Instalasi dan Kelengkapan Program
Windows adalah sistem operasi, itu sebabnya Windows tidak menyediakan banyak program setelah diinstal. Kalaupun ada mungkin Anda hanya akan menemukan Internet Explorer, Media Player, Notepad, dan beberapa program kecil lainnya.

Ini sangat berbeda dengan Linux. Sekalipun Linux juga suatu sistem operasi, tetapi Linux disertai dengan banyak program didalamnya. Setelah diinstal, Anda akan menemui banyak program dari hampir semua kategori program. Sebut saja kategori Office Suite, Multimedia (Sound, Video, Graphics), Internet (Browser, Email, Chat, Downloader, Messenger, Torrent, News), 3D, Games, Utility, dll.

Dengan waktu instalasi yang hampir sama, Anda bukan hanya mendapatkan suatu sistem operasi tetapi juga semua program yang diperlukan untuk kegiatan sehari-hari di Linux.

Konfigurasi Sistem
Anda mungkin sering mendengar di Linux Anda perlu menyunting file secara manual melalui command line. Sebagian berita ini benar, tetapi dengan PCLINUX Control Center konfigurasi sistem bisa Anda lakukan semudah point n click. PCLINUX memiliki deteksi perangkat keras yang baik sehingga hampir semuanya berjalan secara otomatis. Dan hampir semua program di PCLINUX disertai dengan konfigurasi yang sudah siap pakai. Sebagai contoh, browser Internet telah disertai dengan sejumlah plug-ins. Tidak perlu men-download dan menginstal plug-ins flash ataupun yang lainnya.

Hardware Support
Anda sering mendengar suatu hardware tidak bekerja di Linux. Hal ini terjadi karena pembuat hardware tidak menyediakan driver versi Linux. Untungnya, belakangan ini cukup banyak vendor yang sudah memberikan dukungan driver Linux. Dan pengenalan Linux akan hardware semakin lama semakin meningkat sehingga mulai jarang terdengar permasalahan hardware di Linux.

Menangani Crash
Linux secara umum terlihat sebagai sistem operasi yang stabil. Dan jika Anda membandingkan Linux dengan Windows 95/98/ME, Linux jauh lebih stabil. Windows XP – jika Anda mengikuti petunjuk sistemnya dengan baik – akan cukup stabil.

Dan seperti halnya dengan Windows, suatu saat Anda juga akan menemui masalah di Linux. Sekalipun jarang, tetapi program yang crash atau hang bisa saja terjadi. Ini adalah suatu fakta dari kehidupan di dunia komputer.

Sekalipun demikian ada beberapa perbedaan di Windows dan Linux. Unix dan Linux mempunyai sifat multi-user. Linux menjalankan aplikasi secara berbeda dengan Windows. Ketika suatu aplikasi terkunci, Anda dapat mematikannya dengan mudah. Cukup menekan kombinasi tombol Ctrl + Esc, dan Anda dapat memilih aplikasi (atau proses) mana yang bermasalah.

Dan jika sistem grafis yang terkunci, Anda bisa berpindah ke command-prompt (dengan menekan Ctrl+Alt+F1) dan membunuh proses software secara manual. Anda juga mempunyai pilihan untuk merestart desktop saja dengan menekan Ctrl+Alt+Backspace. Ini berarti Anda tidak harus melakukan reboot sekalipun sistem Linux sedang mengalami masalah.

Partisi Harddisk
Linux tidak mengenal penamaan drive C: untuk suatu partisi. Semua drive disatukan dalam suatu sistem penyimpanan yang besar. Folder /mnt merupakan tempat untuk Anda mengakses semua media yang ada di komputer, baik partisi lain, CD-ROM, Floppy, ataupun FlashDisk.

Belakangan KDE telah memperudah akses ke media dengan menyediakan sistem Storage Media yang dapat diakses melalui My Computer ataupun file manager Konqueror.

Penamaan File
Linux menggunakan “/” untuk memisahkan folder dan bukannya “” yang biasa digunakan DOS/Windows. Linux bersifat case-sensitive, ini berarti file “Hello.txt” berbeda dengan file “hello.txt”. Linux juga tidak terlalu memperhatikan ekstensi file. Jika Anda mengubah nama file “Hello.txt” menjadi “Hello”, Linux masih tetap mengetahui bahwa file ini adalah suatu teks. Dan ketika Anda mengklik file “Hello”, Linux secara otomatis tetap akan membuka program editor teks.

Kemudahan dan Keamanan
Anda mungkin sudah mengetahui, bahwa sebagai user biasa (bukan Root) Anda tidak bisa menulis file di sembarang folder. User biasa hanya memiliki akses tulis di folder home mereka. Sebagai user biasa, Anda tidak akan bisa mengubah bagian penting dari sistem Linux. Ini memang terkesan terlalu membatasi dan merepotkan, tetapi cara ini jauh lebih aman, karena hanya orang tertentu yang mempunyai akses Root saja yang bisa menyentuh sistem. Bahkan viruspun tidak bisa dengan mudah menyentuh sistem Linux. Itu sebabnya Anda tidak banyak mendengar adanya virus di Linux.

PENTING !!! PENTING !!! PENTING !!!
Itu sebabnya di Linux, Anda tidak disarankan menggunakan user Root untuk keperluan sehari-hari. Buatlah minimal 1 user untuk setiap komputer dan hanya pergunakan Root untuk keperluan administrasi sistem.

Hal ini berbeda jauh dengan Windows yang sangat rentan dengan virus. Ini terjadi karena user biasa di Windows juga sekaligus mempunyai hak sebagai administrator. Kebanyakan pemakai Windows tidak mengetahui hal ini, sehingga sistem mereka sangat rentan dengan serangan virus. Windows Vista sekarang telah mengadopsi sistem sekuriti Linux ini.

Defragment
Di Linux Anda tidak akan menemukan program untuk men-defrag harddisk. Anda tidak perlu melakukan defragment di harddisk Linux! Sistem file Linux yang menangani ini secara otomatis. Namun jika harddisk Anda sudah terisi sampai 99% Anda akan mendapatkan masalah kecepatan. Pastikan Anda memiliki cukup ruang supaya Linux menangani sistemnya dan Anda tidak akan pernah mendapatkan masalah deframentasi.

Sistem File
Windows mempunyai dua sistem file. FAT (dari DOS dan Windows 9x) dan NTFS (dari Windows NT/2000/XP). Anda bisa membaca dan bahkan menyimpan file di sistem FAT dan NTFS milik Windows. Hal ini tidak berlaku sebaliknya, Windows tidak akan bisa membaca atau menyimpan file di sistem Linux.

Seperti halnya Windows, Linux memiliki beberapa macam file sistem, diantaranya ReiserFS atau Ext3. Sistem ini dalam beberapa hal lebih bagus dari FAT atau NTFS milik Windows karena mengimplementasikan suatu tehnik yang disebut journaling. Jurnal ini menyimpan catatan tentang sistem file. Saat sistem Linux crash, kegiatan jurnal akan diselesaikan setelah proses reboot dan semua file di harddisk akan tetap berjalan lancar.


PERBANDINGAN WINDOWS XP, VISTA, WINDOWS 7 DAN LINUX

Windows XP SP3

Windows XP Service Pack 3 (SP3), tidak banyak memiliki perubahan dibandingkan dengan XP Service Pack 2, hanya saja terdapat beberapa peningkatan security termasuk yang telah diterapkan pada Vista yang juga diimplementasikan dalam SP3 ini.

Untuk pendistribusian Windows XP SP3, Microsoft menggunakan cara yang lebih mudah dibandingkan dengan operating system mereka lainnya. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa Windows XP yang terinstall dalam komputer kamu harus merupakan produk original, sehingga kamu bisa mendownload paket SP3.exe file ini secara langsung dan kemudian mengistallnya. Ukuran dile downloadable Windows XP SP3 ini hanya sekitar 65.6 MB. Dibutuhkan waktu sekitar 40 menit untuk menginstallnya. Tetapi Microsoft tentu saja tidak meninggalkan cara lama untuk mendistribusikan SP3 ini, yakni dengan menjual paket Windows XP SP3 integrated.

Setelah SP3 terinstall, jangan heran jika kamu tidak menemukan perubahan berarti pada tampilannya. Satu – satunya yang bisa dikenali bahwa komputer kamu telah terinstall XP SP3 adalah pada System Properties dan di sana akan tertera “Windows XP SP3″.

Salah satu yang patut di puji dari WIndows XP SP3 ini adalah kamu bisa langsung menginstallnya meski tidak memiliki product key, sehingga kamu bisa mencobanya untuk pemakaian selama 30 hari. tentusaja jika kamu melakukan upgrade instalasion daro SP1 atau SP2, kamu tidak perlu lagi memasukan product key lagi.

Windows Vista SP1

Karena Windows Vista SP2 belum resmi diluncurkan oleh Microsoft, Vista SP1 lah yang akan kita gunakan sebagai perbandingan diantara tiga Operating System Microsoft ini. Dalam Vista SP1 sendiri terdapat peningkatan pada reliabilitas, security, dan performa, dan sedikit perubahan yang ada pada interface dan fiturnya.

Seperti halnya SP pada umumnya, Vista SP1 merupakan perubahan besar yang menutupi dan memperbaiki beberapa kekurangan yang ada pada Vista sebelumnya, tetapi bukan merupakan perubahan yang besar dari keseluruhan operating system itu sendiri.

Salah satu yang bisa dirasakan Vista SP1 adalah performa yang meningkat dibandingkan dengan versi sebelumnya, dimana hal ini dapat dipantau dari kecepatan file saat di copy antara local disk dan atau pada jaringan. Peningkatan kecepatan file dalam penyalinan data ini bisa mencapai 50%.

Untuk interface dan fitur – fitur lainnya tidak ada perubahan dari Vista sebelumnya dibandingkan dengan SP1 ini. Tapi penggunaan interface yang lebih sederhana, sebut saja dengan menonaktifkan theme Windows Classic, bisa membantu meningkatkan performa komputer kamu.

Windows 7 RC1

Telah dicoba untuk menginstal Windows 7 RC1 pada komputer dengan spesifikasi processor Core 2 Duo E4500 2.20 GHz, motherboard ASUS P5GC-MX/1333, memory 1 GB, Video Card : ATI RADEON HD 2600 XT, HDD Seagate 160 GB. Dengan spesifikasi tersebut, operating system ini bekerja dengan cepat, bahkan sangat signifikan dibandingkan dengan performa menggunakan Windows Vista SP1. Hal ini bisa dilihat dari instalasi Windows 7 RC1 dengan instalasi Vista SP1 yang terpaut sekitar 5-10 menit lebih cepat.

Saat melakukan instalasi pun, Windows 7 dapat mengenali beberapa driver yang sedikit “rumit”, sepertivideo card dan network adapter. Dengan demikian semenjak instalasi pertama pun, kamu bisa menggunakan resolusi tertinggi yang dapat disupport oleh

Disini kami akan memberikan sedikit perbandingan dari sebuah komputer yang sama dengan tiga partisi HDD, yang kamu install tiga operating system tersebut, yakni WIndows XP SP3, Windows Vista Ultimate SP1, dan Windows 7 RC1. Kami melakukan uji coba dari waktu yang dibutuhkan untuk:

  1. Instalasi OS
  2. Startup
  3. Proses extract file 11.7 GB ke local drive dengan WinRAR
  4. Proses membuka file PSD pada Adobe Photoshop CS3 sebesar 50.6 MB (komplesk dengan multiple layer, mask, text, dan lain – lain)
  5. Proses menyalin data 2 GB ke local driveProses menyalin data 100MB ke local drive

Spesifikasi komputer yang kami gunakan:

* Processor : Core 2 Duo E4500 2.20 GH

* Motherboard : ASUS P5GC-MX/1333

* Memory : 1 GB

* Video card : Sapphire ATI RADEON HD 2600 XT

* HDD : Seagate 160 GB

1. Instalasi OS Instalasi Windows XP Profesional SP3

Sepertinya tidak perlu diceritakan panjang lebar mengenai instalasi Windows XP, karena kami yakin, kamu juga merasakan betapa membosankannya menunggu instalasi Windows XP hingga selesai masuk kedalam desktop. Total waktu yang diperlukan semenjak komputer booting untuk melakukan instalasi hingga masuk ke dalam desktop awal XP memakan waktu sekitar 38 menit.

Instalasi Windows Vista Ultimate SP1

Instalasi Vista memang sejak awal memakan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan instalasi XP. Dengan content dan muatan seabrek, waktu yang dibutuhkan hampir mencapai separuh waktu yang dibutuhkan oleh XP. Pada system kami yang sebelumnya telah menginstal XP SP3, kami melakukan fresh install pada drive partisi yang kedua (drive D:). Proses instalasi sejak booting melalui DVD Vista installer hingga sampai pada Vista Welcome Screen pada desktop memakan waktu 22 menit.

Instalasi Windows 7 Ultimate RC1

Proses instalasi Windows 7 memiliki prosedur dan tampilan yang identik dengan instalasi Windows Vista. Hanya saja waktu yang diperlukan lebih singkat dibandingkan dengan Vista. Kami memerlukan waktu hanya sekitar 18 menit untuk melakukan instalasi W7 Ultimate RC1 pada komputer yang sama dalam drive ke tiga (drive E:). Waktu 18 menit tersebut termasuk waktu yang dibutuhkan untuk melakukan deteksi dan auto setting untuk terhubung pada jaringan. Bukan itu saja, driver – driver “minoritas” seperti Ethernet adapter dan juga video card sudah terisntall dengan sempurna. Terutama untuk video card, W7 langsung dapat memberikan driver yang benar untuk Sapphire ATI RADEON HD 2600 XT yang kami gunakan.

XP SP3 : 38 menit

Wista SP1 : 22 menit

W7 RC1 : 18 menit

2. Startup & Shutdown Time

Kami melakukan perbandingan di antara ketiga OS dengan menghitung waktu yang dibutuhkan untuk melakukan startup maupun shut down. Hal yang mengejutkan adalah meski memiliki performa yang lebih ringan saat digunakan untuk mengolah dokumen atau menjalankan program, ternyata Windows 7 RC1 memiliki waktu shutdown yang lebih lama dibandingkan dengan XP SP3 maupun Vista SP1, meskipun untuk waktu startup W7 berada di posisi kedua setelah Vista. XP SP3 membutuhkan waktu 50 detik untuk startup, Vista SP1 31 detik, dan W7 35 detik. Sedangkan untuk waktu shutdown, XP SP3 memakan waktu 11 detik, Vista SP1 9 detik, dan W7 RC1 23 detik.

XP SP3 startup : 50 detik

Vista SP1 startup : 31 detik

W7 RC1 startup : 35 detik

XP SP3 shutdown : 11 detik

Vista SP1 shutdown : 9 detik

W7 RC1 shutdown : 23 detik

3. Proses extract file 11.7 GB ke local drive dengan WinRAR

Kami menggunakan file berekstensi RAR berukuran 11.7 GB yang kami coba extract dengan WinRAR. Rupa – rupanya di sini kembali Windows 7 RC1 memiliki waktu tempuh yang masih kalah dibandingkan dengan Vista. Vista SP1 hanya membutuhkan waktu 5 menit, W7 memakan waktu 6 menit, dan XP SP3 harus mengekstark nya selama 7 menit.

XP SP3 : 7 menit

Vista SP1 : 5 menit

W7 RC1 : 6 menit

4. Proses membuka file PSD pada Adobe Photoshop CS3 sebesar 50.6 MB
Kami mencoba membuka sebuah dokumen PSD dengan ukuran 50.6 menggunakan Adobe Photoshop CS3 dan ternyata waktu yang dibutuhkan adalah 28 detik untuk XP SP3, 30 detik untuk Windows 7 RC1, dan 32 detik utnuk Vista SP1. Ketiga waktu yang dicatat tidak terlampau jauh di antara ketiga OS.

XP SP3 : 28 detik

Vista SP1 : 32 detik

W7 RC1 : 30 detik

5. Proses menyalin data 2.2 GB ke local drive

Proses penyalinan data berukuran 2.2 GB ke sesama local drive yang kami lakukan mendapatkan hasil pada XP SP3, waktu yang dibutuhkan adalah 2 menit. Pada Vista SP1 mencapai 1 menit 45 detik, dan pada W7 RC1 lebih cepat 30 detik dibandingkan waktu yang dibutuhkan oleh Vista.

XP SP3 : 2 menit

Vista SP1 : 1 menit 45 detik

W7 RC1 : 1 menit 10 detik

6. Proses menyalin data 100 MB ke local drive

Menyalin data sebesar 102 MB ke local drive diantara ketiganya hampir tak memiliki perbedaan waktu yang berarti. Pada penyalinan data ukuran besar baru akan terlihat perbedaan performa diantara ketiganya.

XP SP3 : 4 detik

Vista SP1 : 3 detik

W7 RC1 : 3 detik

Windows 7 tak lebih cepat dari Vista

Dari beberapa uji coba yang telah dilakukan diatas, pada beberapa kasus memang Windows 7 RC1 memiliki performa yang lebih cepat dibandingkan dengan XP SP3 maupun Vista SP1. Tetapi kedudukan ini pun masih harus berbagi dengan Vista SP1 yang pada beberapa kesempatan memiliki performa yang lebih gegas dibandingkan dengan Windows 7 RC1.

Ini tak ayal membuktikan bahwa meski diklaim memiliki performa yang lebih cepat dan ringan dibandingkan Vista, dan andaipun hal itu benar adanya, Windows 7 tidak terlalu jauh meninggalkan Vista dalam hal menyuguhkan performa yang lebih ringan> Tentu saja hal yang perlu diingat adalah semua juga tergantung pada spesifikasi komputer yang digunakan.

Kebutuhan Hardware Minimal

Sebelumnya telah dibahas (review singkat) tentang windows XP SP3, Windows Vista SP1, dan Windows RC1, sekarang kita coba menginformasikan kebutuhan hardware minimal untuk ke tiga sistem operasi tersebut.

Windows SP SP3

Windows XP SP3 tidak membutuhkan spesifikasi komputer yang terlampau tinggi. PC jadul yang kamu beli 10 tahun lalu pun sepertinya masih bisa mengakomodasi penggunaan XP SP3, dengan catatan bahwa processor yang dimilikinya minimal memiliki kecepatan 300MHz atau lebih, memory minimal 128MB, VGA dengan resolusi 800 x 600, kapasitas hard disk sekitar 2GB untuk instalasi XP dengan SP3, dan optical drive CD-ROM drive atau DVD drive.

Sedangkan untuk melakukan upgrade ke SP3, beberapa operating system yang dapat diupgrade langsung adalah :

* Windows XP Home Edition

* Windows XP Media Center Edition

* Windows XP Professional Edition

* Windows XP Service Pack 1

* Windows XP Service Pack 2

* Windows XP Starter Edition

* Windows XP Tablet PC Edition (akan diupgrade menjadi XP Tablet PC 2005)

Windows Vista SP1

Windows Vista SP1 juga memiliki spesifikasi yang belum berubah dari versi sebelumnya. Operating System yang memiliki slogan “Wow” ini memang membutuhkan spesifikasi yang membuat “wow” yang bisa jadi akan kamu ucapkan ketika menyimak spesifikasi minimum untuk Vista Premium karena memiliki kemampuan untuk menjalankan semua fitur Vista dengan optimal.

Pertama – tama adalah kebutuhan processor yang membutuhkan kecepatan minimal 1GHz, memory 1GB, video card yang mendukung DirectX 9.0 dan WDDM support (untuk menjalankan fitur aero) dengan memory VGA minimal 128MB, kapasitas hard disk sebesar 40 GB yang 15GB diantaranya khusus untuk instalasi Vista, serta optical drive berupa DVD drive untuk melakukan instalasi Vista.

Windows 7 RC1

Microsoft sejak lama mengatakan bahwa semua PC yang bisa menjalankan Vista dengan mulus, dipastikan akan bisa menjalankan Windows 7 dengan lebih ringan lagi. Bisa dikatakan bahwa kebutuhan minimal hardware untuk menjalankan Windows 7 juga tak akan jauh dari apa yang dibutuhkan oleh Windows Vista.

Dengan asumsi bahwa Windows 7 yang akan dijalankan adalah Windows 7 32 bit, maka kebutuhan yang dibutuhkan akan berupa processor dengan kecepatan 1GHz atau lebih, memory 1GB, video card dengan DirectX 9.0 dan memory 128MB WDDM, space hard disk untuk instalasi sebesar 16GB dan optical drive DVD drive.

Semakin mendekati peluncuran Windows 7 yang konon akan diluncurkan awal 2010 dan kini sudah beredar versi Release Candidate 1 (RC1) untuk uji coba, semakin banyak pula pertanyaan mengenai kelebihan Windows 7 dibandingkan dengan XP dan Vista. Lantas diantara ketiganya, mana yang sekiranya lebih memuaskan?

Ada yang mengatakan bahwa 7 lebih hehas performanya dibandingkan Vista, tetapi ada juga rumor yang mengklaim 7 akan lebih berat. Untuk kali ini, kami akan mencoba untuk melakukan perbandingan dari fitur, performa, dan juga plus minus antara Windows XP Professional SP3 (32 bit), Windows Vista Ultimate SP1 (32 bit), dan Windows 7 Ultimate RC1 (32 bit).

Review Singkat Windows XP SP3

Windows XP Service Pack 3 (SP3), tidak banyak memiliki perubahan dibandingkan dengan XP Service Pack 2, hanya saja terdapat beberapa peningkatan security termasuk yang telah diterapkan pada Vista yang juga diimplementasikan dalam SP3 ini.

Untuk pendistribusian Windows XP SP3, Microsoft menggunakan cara yang lebih mudah dibandingkan dengan operating system mereka lainnya. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa Windows XP yang terinstall dalam komputer kamu harus merupakan produk original, sehingga kamu bisa mendownload paket SP3.exe file ini secara langsung dan kemudian mengistallnya. Ukuran dile downloadable Windows XP SP3 ini hanya sekitar 65.6 MB. Dibutuhkan waktu sekitar 40 menit untuk menginstallnya. Tetapi Microsoft tentu saja tidak meninggalkan cara lama untuk mendistribusikan SP3 ini, yakni dengan menjual paket Windows XP SP3 integrated.

Setelah SP3 terinstall, jangan heran jika kamu tidak menemukan perubahan berarti pada tampilannya. Satu – satunya yang bisa dikenali bahwa komputer kamu telah terinstall XP SP3 adalah pada System Properties dan di sana akan tertera “Windows XP SP3″.

Salah satu yang patut di puji dari WIndows XP SP3 ini adalah kamu bisa langsung menginstallnya meski tidak memiliki product key, sehingga kamu bisa mencobanya untuk pemakaian selama 30 hari. tentusaja jika kamu melakukan upgrade instalasion daro SP1 atau SP2, kamu tidak perlu lagi memasukan product key lagi.


Windows Vista SP1

Karena Windows Vista SP2 belum resmi diluncurkan oleh Microsoft, Vista SP1 lah yang akan kita gunakan sebagai perbandingan diantara tiga Operating System Microsoft ini. Dalam Vista SP1 sendiri terdapat peningkatan pada reliabilitas, security, dan performa, dan sedikit perubahan yang ada pada interface dan fiturnya.

Seperti halnya SP pada umumnya, Vista SP1 merupakan perubahan besar yang menutupi dan memperbaiki beberapa kekurangan yang ada pada Vista sebelumnya, tetapi bukan merupakan perubahan yang besar dari keseluruhan operating system itu sendiri.

Salah satu yang bisa dirasakan Vista SP1 adalah performa yang meningkat dibandingkan dengan versi sebelumnya, dimana hal ini dapat dipantau dari kecepatan file saat di copy antara local disk dan atau pada jaringan. Peningkatan kecepatan file dalam penyalinan data ini bisa mencapai 50%.

Untuk interface dan fitur – fitur lainnya tidak ada perubahan dari Vista sebelumnya dibandingkan dengan SP1 ini. Tapi penggunaan interface yang lebih sederhana, sebut saja dengan menonaktifkan theme Windows Classic, bisa membantu meningkatkan performa komputer kamu.

Windows 7 RC1

Telah dicoba untuk menginstal Windows 7 RC1 pada komputer dengan spesifikasi processor Core 2 Duo E4500 2.20 GHz, motherboard ASUS P5GC-MX/1333, memory 1 GB, Video Card : ATI RADEON HD 2600 XT, HDD Seagate 160 GB. Dengan spesifikasi tersebut, operating system ini bekerja dengan cepat, bahkan sangat signifikan dibandingkan dengan performa menggunakan Windows Vista SP1. Hal ini bisa dilihat dari instalasi Windows 7 RC1 dengan instalasi Vista SP1 yang terpaut sekitar 5-10 menit lebih cepat.

Saat melakukan instalasi pun, Windows 7 dapat mengenali beberapa driver yang sedikit “rumit”, sepertivideo card dan network adapter. Dengan demikian semenjak instalasi pertama pun, kamu bisa menggunakan resolusi tertinggi yang dapat disupport oleh video card kamu, dan juga langsung suao untuk terhubung dalam jaringan berkabel.

Sistem Keamanan

Windows XP SP3

Mengadaptasi Security dari Vista XP SP3 lebih melengkapi faktor security yang telah disediakan semenjak XP SP2, melalui menu dalam control panel yang bernama Windows Security Center. Di dalamnya terdapat pilihan untuk mengatur Windows Update, Windows Firewall, dan ketersediaan dari paket software anti-virus untuk melindungi system. Sedangkan di dalam SP3 sendiri terdapat beberapa update yang tidak ada di SP2, diantaranya adalah :

- Network Access Protection Compatibility (NAP) yang merupakan fitur yang memungkinkan komputer untuk menjalankan fitur NAP dalam, Windows Server 2008. Fitur ini merupakan adaptasi dari fitur yang sama dalam Windows Vista.

- Kernel Mode Cryptographic Module Fitur ini adalah metode untuk menggabungkan beberapa algoritma dari data kriptografi yang berbeda. Tak banyak berguna untuk home user, kecuali bagi mereka yang berprofesi sebagai IT profesional

- “Black hole” router detection algorithm Untuk mendeteksi router yang memberikan paket data. Fitur ini juga ada pada Windows Vista.

- Digital Identity Management Service (DIMS) Fitur untuk mengamankan data saat user melakukan login pada komputer berbasis domain

- Wi-Fi Protected Access 2 (WPA2) Fitur ini menambahkan support untuk WPA2, atau IEE 802.11i standard. Tingkat security untuk komunikasi wireless ini merupakan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan XP SP2 yang belum menyentuh sisi security dibidang ini.

Windows Vista SP1

User Account Control Yang bikin Dongkol Faktor security yang ditingkatkan merupakan salah satu tujuan utama dari keberadaan Vista untuk perbaikan security dari XP. Meski dimaksudkan untuk membentengi system dari celah – celah “rawan”, tetapi banyak yang merasakan ketetnya security dalam Vista ini sebagi sesuatu yang menggangu. terutama untuk fitur User Account Control.

User Account Control (UAC) merupakan fitur security yang paling menonjol yang memungkinkan bagi user untuk membatasi hak – hak penggunaan komputer oleh user lainnya, misalnya untuk memblokir beberapa program untuk digunakan oleh user lainnya, atau mencegah user lain untuk melakukan perubahan setting atau perubahan dokumen.

Dalam Windows Vista, saat terdapat sebuah tindakan yang membutuhkan otoritasi yang bersifat administratif, maka system akan memunculkan prompt untuk untuk memasukan administrator username beserta passwordnya sebelum tindakan tersebut dapat dilakukan. Hanya saja, meski seorang user dengan posisi sebagai administrator dalam system yang menggunakan Vista, prompt ini masih dimunculkan dengan pilihan Continue untuk mengkonfirmasikan tindakan tersebut. Inilah yang kadang dirasakan sebagai hal yang mengganggu ketika harus bekerja dengan Vista.

Penggunaan regular seperti menjalankan program, mencetak melalui printer, atau menjelajah internet tidak memunculkan UAC prompt. User Account Control hanya akan muncul untuk beberapa program yang dicurigai ditunggangi oleh malware.

Security dalam menjelajahi Internet dalam Vista juga dapat diatur melalui Internet Explorer 7 yang memiliki fitur security seperti phishing filter, IDN dengan kemampuan anti-spoofing, dan integrasi terhadap filter Parental Controls. Internet Explorer secara default akan dijalankan dalam protect mode, dengan tingkat permission yang rendah.

Untuk Windows Vista versi lainnya sudah mendukung penggunaan Encrypting File System untuk melakukan enkripsi penggunaan Encrypting File System untuk melakukan enkripsi file, sedangkan untuk Enterprise dan Ultimate memiliki fitur khusus yang bernama BitLocker Drive Encryption yang dapat melindungi keseluruhan volume hard drive. Cara kerjanya adalah BitLocker membutuhkan space khusus sekitar 1.5GB partisi untuk digunakan secara permanen bagi data yang belum di enkripsi dan untuk menyimpan system file yang diperlukan bagi Windows untuk melakukan boot. BitLocker dapat berkonjungsi dengan Trusted Platform Module (TPM) cryptoprocessor (version 1.2) yang telah ada pada system motherboard, atau melalui USB key.

Untuk menangani permasalahan network, Windows Firewall telah ditingkatkan dengan fitur baru yang mensupport filtering yang dapat digunakan untuk mengijinkan atau menolak komunikasi dari perangkat luar.

Windows 7 RC1

Lebih Ketat dan Bersahabat dari Vista Security Center, yang pertama kali terdapat pada Windows XP SP2, kini sudah berganti menjadi “Action Center” yang mempersatukan 10 dari fitur security utama Windows: Security Center, Problem, reports, and Solutions; Windows Defender; Windows Update; Diagnostics; Network Access Protection; Backup and Restore; recovery; dan tentu saja User Account Control.

Permasalahan yang mengganggu pada user Account Control (UAC) didalam Vista terdahulu dimana sering kali muncul UAC prompt saat ini melakukan sesuatu, dalam Windows 7, user dapat mengubah setting kemunculan prompt ini dengan mudah melalui slider control, yang tentu saja hanya bisa dilakukan oleh user dengan kewenangan administratif. Microsoft mengklaim bahwa UAC harus tetap dipertahankan untuk melindungi system dari malware, dengan menyembunyikan alert ketika terdapat malware yang terdeteksi sehingga user tidak akan merasa terganggu.

Windows 7 juga memiliki Windows Filtering Platform (WFP). Fitur ini memungkinkan bagi program firewall third party untuk menunjang fungsi Windows Firewall, baik untuk digunakan secara individual atau digunakan secara individual atau digunakan secara bersamaan dengan Windows Firewall yang sudah tersedia.

Bitlocker drive encryption kini lebih ditingkatkan dengan support untuk drive dari removable storage device, seperti flash drive dan juga portable hard drive. Ini berarti user dapat mengamankan data dari semua media penyimpanan dalam skala yang lebih luas.

Fitur Biometric merupakan salah satu fitur baru dalam security, dimana user dapat mengatur konfigurasi untuk mengenali fingerprint data yang tersimpan dikomputer dan untuk digunakan sebagai salah satu cara teraman untuk melakukan log on pada Windows 7.

CARA MENGHUBUNGKAN DUA KOMPUTER MELALUI KONEKSI LAN

LANGKAH-LANGKAH MENGHUBUNGKAN DUA BUAH KOMPUTER

LANGKAH PERTAMA, tancapkan konektor RJ45 yang ada pada kedua ujung kabel UTP pada slot network card (kartu jaringan) pada masing-masing PC atau notebook. Pastikan lampu indikator (biasanya berwarna hijau) pada kartu jaringan pada kedua komputer menyala. Jika tidak/belum menyala, coba cabut konektornya kemudian tancapkan lagi, siapa tahu cara menancapkannya kurang “pas”, sampai terdengar suara “kleq”. Atau jika masih tidak menyala, kemungkinan kartu jaringannya yang bermasalah.

indikator

LANGKAH KEDUA, menentukan & mengatur alamat IP masing-masing komputer. Kedua computer harus mempunyai alamat IP masing-masing yang berbeda satu dengan lainnya.

Cara Melakukan Pengaturan alamat IP adalah sebagai berikut.

1. Klik Start >> Control Panel >> Network Connections hingga tampil jendela Network Connections, seperti di bawah ini.

koneksicomp01

2. klik kanan icon jaringan yang berada di bawah baris LAN or High-Speed Internet kemudian pilih properties (lihat gambar di atas) sehingga muncul jendela Local Area Connection Properties, seperti gambar di bawah ini.

koneksicomp02

3. Sorot pada Internet Protocol (TCP/IP) kemudian klik properties hingga muncul jendela Internet Protocol (TCP/IP) Properties seperti di bawah ini.

koneksicomp03

4. Klik (centangi) pada “Use the following IP address”.

Kemudian pada baris IP address, isikan alamat IP komputer yang kita inginkan, dengan contoh format seperti 192.168.0.1 (biasanya IP 192.168.0.1 ini digunakan untuk IP server). Perlu diketahui bahwa alamat IP sebuah komputer ini tidak boleh sama dengan alamat IP komputer yang lainnya. Yang membedakan hanya angka digit yang terakhir, misalkan kita tentukan alamat IP computer yang lainnya dengan 192.168.0.2, atau bisa juga 192.168.0.3 jika mempunyai banyak computer dalam satu jaringan.

Setelah itu, pada baris “Subnet mask” isikan dengan 255.255.255.0 (biasanya angka ini akan terisi otomatis ketika mengklik OK).

Pada baris “Default gateway” dikosongkan saja. Alamat ini biasanya diisikan pada computer client untuk mengakses internet dari computer server.

koneksicomp03

Jika sudah, lanjutkan dengan menekan OK kemudian akan kembali ke jendela Local Area Connection Properties dan sebelum menekan OK lagi, centangi (klik) pada “Show icon in notification area when connected”, hal ini bertujuan agar ketika koneksi sudah berjalan maka akan muncul icon (berupa gambar 2 buah kotak yang berhimpitan) pada kanan bawah.

5. Pengaturan alamat IP untuk satu komputer telah selesai.

Ulangi langkah-langkah tersebut untuk melakukan pengaturan alamat IP pada komputer yang satunya.

LANGKAH KETIGA, setelah melakukan pengaturan alamat IP berhasil, sekarang lakukan test koneksi kedua buah computer tersebut dengan cara ketik ping diikuti alamat IP dari satu computer ke computer yang lain dan kemudian lakukan sebaliknya.

Caranya,

Sebagai contoh, pada komputer dengan alamat IP 192.168.0.2 lakukan ping ke alamat IP komputer lain, misalnya ke 192.168.0.1 dengan cara >>>

runping

Klik Start >> Run >> kemudian ketikkan ping 192.168.0.1 kemudian tekan OK atau ENTER (atau juga bisa lewat DOS Command) dan jika memang koneksi sukses, maka pada layar akan menampilkan pesan seperti di bawah ini.

runping01

Jika koneksi belum berhasil, maka pesannya adalah “Request timeout”, jika demikian coba restart kedua komputer tersebut atau lanjutkan pada tahap berikut ini.

LANGKAH KEEMPAT, melakukan setingan File dan Printer Sharing.

Klik Start >> Control Panel >> Network Setup Wizard hingga akan muncul jendela Network Setup Wizard”, seperti di bawah ini.

wizardlan

Kemudian klik next hingga akan muncul jendela berikutnya, seperti di bawah ini.

wizardlan01

Lanjutkan dengan menekan next lagi hingga akan muncul jendela berikutnya untuk memilih jenis atau metode koneksi, seperti di bawah ini.

wizardlan02

Keterangan (kurang lebihnya demikian)

Opsi pertama, computer ini terhubung ke internet dan computer lainnya dalam jaringan ini akan terhubung ke internet melalui computer ini.

Opsi kedua, computer ini terhubung ke internet namun melalui computer lain dalam jaringan ini.

Opsi ketiga, metode lainnya.

Jika tidak ingin untuk koneksi internet, kita dapat memilih opsi “other” dan lanjutkan menekan next lagi hingga akan muncul jendela berikutnya, pilihan metode lainnya, seperti di bawah ini.

wizardlan03

Keterangan (kurang lebih)

Opsi pertama, computer ini dan computer lainnya dalam jaringan tersebut terhubung ke internet melalui hub.

Opsi kedua, computer ini suatu saat akan kita hubungkan dengan internet namun tidak sekarang.

Opsi ketiga, computer ini hanya terhubung ke jaringan local yang tidak terhubung ke internet.

Sementara ini kita dapat memilih opsi ketiga “This computer belongs to a network that does not have an internet connection” kemudian lanjutkan dengan menekan next lagi hingga muncul jendela berikutnya, untuk menamai computer beserta deskripsinya, seperti di bawah ini.

wizardlan04

Kemudian isikan deskripsi computer kita, misalnya “Ini Komputer ABC” atau dengan deskripsi yang lain pada baris “Computer description”.

Isikan juga nama computer kita sesuka kita, boleh menggunakan huruf maupun angka, maksimal 15 caracter, sebaiknya tidak menggunakan spasi, dalam contoh ini saya beri nama “ABC”.

Jika sudah, lanjutkan dengan menekan next lagi hingga muncul jendela berikutnya, menamai workgroup, seperti di bawah ini.wizardlan05

Kemudian namai workgroup sesuka kita yang penting untuk semua computer mempunyai workgroup yang sama, jika tidak ingin merubahnya lanjutkan dengan menekan next lagi hingga akan muncul jendela berikutnya, sharing file dan printer, seperti di bawah ini.

wizardlan06

Salah satu tujuan menghubungkan dua buah computer (atau lebih) adalah untuk berbagi (share) file atau printer oleh karena itu, pilih opsi “Turn on file and printer sharing”. Namun jika tidak ingin men-share-nya, kita dapat mencentangi opsi “Turn off file and printer”.

Lanjutkan dengan menekan next lagi hingga muncul jendela yang memberitahukan nama dan deskripsi serta workgroup computer juga bahwa share file and printer adalah aktif, seperti di bawah ini.

wizardlan07

Lanjutkan dengan menekan next lagi hingga muncul jendela yang memberitahukan bahwa system sedang melakukan konfigurasi jaringan, sebagai berikut.wizardlan08

Kemudian beberapa saat hingga muncul jendela yang memberitahukan bahwa konfigurasi jaringan telah dilakukan, seperti di bawah ini.

wizardlan09

Pilih saja “Just finish the wizard, I don’t need to run the wizard on the computers” kemudian lanjutkan dengan menekan next lagi sehingga muncul jendela pemberitahuan bahwa wizard telah sukses, seperti di bawah ini.

wizardlan091

Kemudian klik finish dan biasanya computer minta untuk direstart (memang harus direstart).

wizardlan092

LANGKAH KELIMA, dengan demikian proses untuk mengkonfigurasi jaringan pada kedua computer kita telah selesai kemudian pastikan icon LAN yang berada di kanan bawah muncul dengan status “connected”, seperti icon di bawah ini.

wizardlan099

Atau klik kiri pada icon tersebut maka kita akan mendapati jendela Local Area Connection Status, seperti di bawah ini.

wizardlan093

LANGKAH KEENAM, Selesai.

Selanjutnya melakukan sharing langkah-langkahnya sebagai berikut

1. Klik kanan Strat, masuk ke Explorer

3

2. Setelah masuk ketampilan Explorer, langkah selanjutnya pilih folder yang mau disharing, klik kanan pada foldernya pilih properties, dan keluar tampilan seperti dibawah ini.

d

3. Setelah itu pilih Sharing dan beri tanda contreng pada Share this folder on the network, dan klik Apply

h